. Setelah mengetahui tentang pengertian dan ciri ciri dari karya ilmiah, berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur karya ilmiah. Meskipun masing masing karya tulis memiliki gaya dan struktur tersendiri, namun secara universal struktur ini lebih umum digunakan sebagaimana dikutip dari sumber yang sama, yaitu: 1. Halaman Judul. KarateristikKarya Tulis Ilmiah Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan berfikir dalam pembahasan suatu masalah. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan Interprestasi lain. Hal ini harus diperhatikan dengan baik. Berikutadalah karakteristik karya ilmiah yang harus dikenal sebagai awal penulisan materi. 2016). Secara singkat makalah dapat diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang berisi hasil penelitian yang dikemas secara ringan namun formal untuk ditampilkan kepada umum. biasanya menggunakan bahasa yang tidak terlalu baku/ resmi. Karangan non Syaratsayart karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut: Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah. Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah Katapengantar fungsinya sama dengan sebuah surat pengantar. Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Setiap karangan ilmiah, seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut: Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Bagi dosen dan para mahasiswa dijamin sangat akrab dengan yang namanya karya tulis ilmiah termasuk ciri-ciri karya ilmiah tersebut. Karya tulis ilmiah lebih sering disebut sebagai karya ilmiah dan scientific paper. Merupakan suatu laporan tertulis yang di dalamnya memaparkan hasil penelitian maupun hasil dari pengkajian suatu masalah. Penyusunannya sendiri harus disesuaikan dengan kaidah yang berlaku secara umum, sehingga tidak asal dalam menyusun laporannya. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Secara Umum Bicara mengenai struktur dari penyusunan karya tulis ilmiah maka akan langsung terhubung kepada pembahasan ciri-ciri karya ilmiah. Sebab ciri-ciri ini akan menjadi struktur khas dan unik dari karya ilmiah itu sendiri. Lalu, apa saja ciri-ciri dari sebuah karya ilmiah? Secara umum, ciri-ciri dari karya tulis ini sendiri adalah sebagai berikut Mengacu pada teori yang kemudian dijadikan sebagai landasan berpikir di dalam pembahasan masalah. Menggunakan bahasa yang lugas, yakni yang tidak emosional dan dipastikan bermakna tunggal. Logis, sebab disusun dengan berdasarkan urutan yang konsisten dan sesuai hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan. Efektif, sebab dibuat ringkas dan juga padat. Efisien, sangat teliti dalam pemilihan kata dan hanya mempergunakan kata-kata yang mudah dipahami dan langsung ke pembahasan atau inti pembahasan. Objektif atau berdasarkan fakta, sebab setiap informasi yang ditulis dan disajikan di dalam karya tulis ilmiah adalah dari hasil penelitian dan tentunya bisa dibuktikan. Sistematis, sebab penyusunan dari bagian satu ke bagian yang lainnya akan mengikuti standar yang ada. Misalnya dimulai dari pembahasan masalah, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan. Struktur ini tidak bisa dibolak-balik agar mudah dibaca dan sifatnya menjadi logis. Berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah di atas maka bisa disimpulkan bahwa karya tulis baru bisa disebut karya tulis jika memenuhi ciri-ciri di atas. Penyusunannya tidak bisa asal, perlu didahului dengan penelitian dan mencatat hasilnya baru dituangkan ke laporan ilmiah. Beberapa Jenis dari Karya Tulis Ilmiah Setelah mengenal semua ciri-ciri karya ilmiah melalui pembahasan di poin sebelumnya. Maka perlu mengenal pula yang namanya jenis-jenis karya ilmiah, sebab tidak hanya terdiri dari satu jenis. Secara umum, berikut merupakan beberapa jenis dari karya ilmiah yang memenuhi berbagai ciri di atas 1. Jurnal Ilmiah Jenis pertama adalah jurnal ilmiah yang dikenal juga dengan istilah artikel ilmiah. Jurnal ilmiah sendiri adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala yang memuat artikel ilmiah secara empiris dari hasil penelitian. Penyusunan dan penerbitan jurnal ilmiah dilakukan oleh organisasi profesi maupun institusi pendidikan. Biasanya di institusi pendidikan dilakukan oleh dosen untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Kertas Kerja Kertas kerja atau work paper biasanya memenuhi berbagai ciri-ciri karya ilmiah dan merupakan sebuah tulisan yang memaparkan sebuah pembahasan secara lebih mendalam. Selanjutnya akan dipresentasikan ke dalam seminar maupun lokakarya. 3. Makalah Berikutnya adalah makalah yang merupakan karya tulis ilmiah yang membahas mengenai suatu hal atau permasalahan dengan dilengkapi bukti-bukti yang empiris dan logis. Sama seperti kertas kerja, makalah juga dipresentasikan namun di seminar dan kelas. 4. Skripsi Mahasiswa di tingkat akhir juga akan disibukan dengan kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah. Yakni menyusun skripsi yang tentu disesuaikan dengan ciri ciri karya ilmiah secara umum. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa tingkat akhir untuk mendapatkan gelar sarjana atau S1. Melalui pemaparan ciri-ciri karya ilmiah dan jenis-jenisnya di atas, kamu akan lebih terbantu dalam menyusunnya agar sesuai dengan kaidah. Apakah kamu pernah mendengar tentang karya tulis ilmiah populer? Ya, berbeda dengan karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah populer dinilai lebih ringan dan santai. Karena keduanya tampak sama, tak sedikit orang yang salah memahaminya. Pun mahasiswa kerap kesulitan membedakan keduanya. Tak ayal mahasiswa kadang menulis karya ilmiah populer dengan karya tulis of Contents Show Pengertian Karya Tulis Ilmiah PopulerKarakteristik Karya Tulis IlmiahStruktur Karya Ilmiah Karya Ilmiah IlmiahPerbedaan Karya Ilmiah Populer, Formal dan Semi FormalContoh Karya Tulis Ilmiah PopulerVideo yang berhubungan Seperti yang telah disinggung sebelumnya, karya tulis ilmiah dan karya tulis ilmiah terlihat sama meski sebenarnya berbeda. Untuk membedakan nya, kamu harus memperhatikan struktur, karakteristik, dan contohnya. Nah, berikut ini adalah rangkuman pengertian sampai contoh karya tulis ilmiah. Yuk, langsung simak di bawah ini! Pengertian Karya Tulis Ilmiah Populer Ada banyak pengertian karya tulis populer. Beberapa para ahli memberikan pemikirannya tentang definisi karya tulis tersebut. Sebelum membahas satu per satu pengertian karya tulis ilmiah menurut para ahli, ada baiknya kamu memahami pengertiannya secara etimologis. Jadi, karya tulis ilmiah populer terdiri dari tiga kata yang mempunyai pengertiannya masing-masing. yakni tulisan, ilmiah, dan populer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, tulisan adalah hasil menulis atau karangan dalam majalah, surat kabar, buku, atau karya tulis lainnya. Sementara itu, berdasarkan Slamet Suseno, tulisan adalah istilah dipakai untuk menyatakan karya tulis yang dibuat. Misalnya, tulisan, karangan, atau pernyataan gagasan orang lain. Nah seseorang yang menulis karya-karya tersebut dengan penulis. Mengapa disebut penulis, bukan pengarang? Karena orang tersebut meringkas atau merangkum, dan menggabungkan semua informasi menjadi satu sehingga lahir karya tulis baru. Sementara itu, ilmiah adalah sesuatu yang bersifat ilmu atau memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Karenan tulisan ditulis dengan mempertimbangkan kaidah kelimuan, makanya disebut karya tulis ilmiah. Ciri khususnya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah. Jadi topik atau isu tertentu tidak dibahas secara asal, melainkan ditulis dengan memakai kaidah ilmiah seperti dilengkapi dengan atau yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk bahasa dan tata tulisnya pun tidak boleh sembarangan yakni harus baku. Selain itu, karya tulis ilmiah harus memperhatikan prinsip-prinsip keilmuan. Misalnya objektif, empiris atau sesuai dengan fakta, logis, jelas, sistematis, konsisten, dan lugas. Awalnya karya tulis ilmiah harus ditulis dengan berlandaskan penelitian ilmiah. Namun seiring berkembangnya waktu, definisi tersebut pun bergeser. Karya tulis ilmiah harus dianalisis oleh ahlinya, dalam hal ini contohnya adalah penulisan makalah, tesis, skripsi, artikel ilmiah, disertasi, dan sebagainnya. Bila disandingkan kata “populer”, karya tulis ilmiah pun mengalami perubahan makna. Tidak sama dengan pengertian sebelumnya. Untuk itu, perhatikan pengertian kata “populer” dalam penjelasan selanjutnya agar kamu menemukan definisi karya tulis ilmiah populer yang tepat. Baca juga Jenis Karya Ilmiah yang harus Diketahui Mahasiswa Kata “populer” mungkin tak asing selama ini. Ya, kata yang berarti disukai atau dikenal banyak orang umum ini memang cukup sering kamu dengar di kehidupan sehari-hari. Populer juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam arti lain populer adalah sesuatu yang mudah dipahami banyak orang karena bersifat familier. Selain itu, kata “populer” identik dengan penggunaan bahasa yang cenderung santai dan mudah dicerna. Berdasarkan pengertian ini, maka gaya bahasa karya tulis ilmiah populer lebih santai daripada karya tulis ilmiah. Setelah memahami tiga kata di atas, maka karya tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang dibuat dengan menggunakan standar atau kaidah ilmiah. Hanya saja, karya tulis ilmiah memakai bahasa yang lebih santai dana cenderung tidak kaku. Sehingga karya tulis ilmiah populer lebih mudah dipahami oleh pembaca. Alih-alih membosankan, pembaca justru lebih menikmati bacaan ilmiah dengan gaya bahasa yang sederhana. Biasanya karya tulis ini ditulis dengan cara menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain. Jadi karya tulis populer tidak bisa dikatakan sebagai gagasan murni , pendapat, atau pernyataan penulis sendiri. Namun perlu diingat, meski ditulis dengan gaya yang lebih sederhana dan ringan, tulisan tersebut masih bersifat ilmiah, ya. Artinya tetap memperhatikan kaidah keilmuan seperti penggunaan data yang jelas dan pencantuman sumber rujukan yang tepat pula. Baca juga 5 Struktur Teks Resensi Pahami Agar Tulisan Kamu Dimuat Media Mengapa karya ilmiah populer lebih menarik untuk dibaca ketimbang karya ilmiah? Sebagai teks populer, karya tulis ilmiah ini disajikan dalam bentuk bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam. Kelebihan dari karya ilmiah populer dianggap lebih tepat digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat ilmiah dengan cara yang yang mudah dicerna oleh banyak orang karena tanpa aturan baku, bahasa mudah dipahami dan ringan. Alhasil, pesan atau informasi yang ingin disampaikan pun dapat ditangkap oleh pembaca dengan baik. Dengan karakteristik tersebut, teks ini digunakan sebagai media persuasi yang bagus untuk mempengaruhi lingkungan sekitar. Menurut para ahli, berikut ini adalah pengertian karya tulis ilmiah populer Imron Mawardi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Karya ilmiah populer menurut Imron adalah tulisan yang memberi wacana atas persoalan sosial dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif. Alhasil tulisan tersebut tidak hanya dibaca oleh kalangan akademisi, tapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Dalam padangan Imron, karya tulis ilmiah populer disebut juga dengan “opini”. Artinya, pandangan ilmiah seseorang tentang suatu masalah yang bisa dipertanggungjawabkan berdasar dalil-dalil ilmiah yang disajikan dalam bahasa yang lebih popular agar bisa dimengerti oleh berbagai kalangan. Namun tetap berpegang pada kaidah ilmiah, tulisan opini yang baik pun membutuhkan riset demi menguatkan argumentasi dan menekankan gagasan penulis. Sujarwo, dosen PLS FIP UNY Ilmiah populer adalah tulisan dibuat untuk menghubungkan ilmu dan orang awam. Selama ini tulisan ilmiah seperti dalam jurnal ditulis untuk kalangan elit saja. Padahal sejatinya, tulisan ilmiah harus memberikan kemaslahatan untuk banyak orang Tapi bila hanya bisa dimengerti oleh kalangan tertentu saja, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai. Dengan adanya ilmiah populer, Karakteristik Karya Tulis Ilmiah Berbeda dengan karya tulis ilmiah, ilmiah populer memiliki karakteristik sendiri diantaranya sebagai berikut Karena menggunakan bahasa yang sederhana, judul teks harus informatif dan maknanya mudah ditangkap oleh pembaca. Hal ini dilakukan agar pembaca tidak kebingungan Biasanya teks populer disajikan secara argumentatif dan deskriptif. Untuk itu, tulisan ilmiah populer berisi deskripsi mengenai gagasan-gagasan yang ingin disampaikan penulis dengan tampilan yang sederhana dan menarikBahasa digunakan tidak terlalu ilmiah. Sehingga informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakatGagasan yang dituliskan dalam teks populer bersifat mudah dicerna. Sehingga tulisan ini tidak menimbulkan pernyataan yang membuat pembaca berpikir dua kaliPenjelasan yang terkandung dalam karya tulis ilmia populer dibuat dengan metode bercerita atau story telling. Jadi penjelasannya tidak dibuat cara langsung pada inti permasalahannyaKarakteristik karya tulis ilmiah berikutnya adalah tulisan ini dibuat datau didesain agar pembaca ikut merasakan secara langsung dan mengalami permasalahan yang sedang Karya Ilmiah Populer Untuk struktur tulisan ilmiah populer pun cukup ringkas dan padat. Lumrahnya karya tulis ilmiah populer hanya beberapa lembar saja. Berbeda dengan karya ilmiah yang ditulis dalam jumlah banyak. teks populer lebih sederhana yakni sekitar 3-5 halaman. Lantaran lebih ringkas, struktur tulisannya pun hanya terdiri dari 4 bagian. Struktur karya ilmiah populer terdiri atas judul, pendahuluan, badan atau isi dan diakhiri dengan penutup. Seperti judul pada umumnya, judul teks populer harus mencerminkan isi teks. Namun ciri khas judul teks populer adalah lebih sederhana, komunikatif dan menarik. Jadi judul ini lebih mudah menarik perhatian dan memenatik rasa penasaran pembaca ketimbang judul skripsi atau karya ilmiah. Bagian menjelaskan dengan jelas dan padat mengenai topik yang dibahas. Penulis menerangkan pokok dan urgensi permasalahan. Sehingga pembaca pun memahami mengapa topik tersebut patut atau layak dibicarakan lebih dalam. Nah, supaya pendahuluanmu bagus dan sesuai dengan aturan penulisan, perhatikan khusus pada penjelasan Cara Membuat Pendahuluan Karya Ilmiah. Sementara itu, badan atau isi mengenai pandangan dan analisis penulis tentang topik yang dibahas. Biasanya penulis akan menambahkan beberapa argumen ahli dan data yang mendukung. Badan atau isi teks populer tidak sedetail seperti karya tulis ilmiah. Tak heran bila isinya pun cukup terbatas. Bagian terakhir, teks populer diakhiri dengan penutup. Isinya adalah kesimpulan penulis atas topik yang dianalisisnya. Selain itu, penulis bisa menyelipkan saran atau solusi untuk mengatasi permasalahan yang dikaji. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Populer Kalau karya tulis ilmiah terdiri dari skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian, maka teks populer pun memiliki jenis atau macam-macamnya sendiri. Beberapa jenis karya tulis ilmiah populer diantaranya adalah Esai adalah karangan prosa yang berisi topik atau masalah tertentu. DItulis dengan sudut pandangan sang penulis, esai merupakan opini, pandangan, atau ekspresi pribadi yang dituangkan dalam dalam bentuk tulisan. Meski begitu, esai tetap ditulis dengan argumen yang jelas dan kuat. Ilmiah Artikel ilmiah pun tergolong sebagai teks populer. Isinya adalah ilmu pengetahuan yang memaparkan fakta tertentu. Ditulis dengan metodologi yang benar tapi dengan bahasa yang ringan. Jika kamu ingin membuat artikel ilmiah yang bagus, bisa baca pada artikel Cara Membuat Artikel Ilmiah. Opini merupakan teks populer yang berisi pendapat, ide, pikiran penulis mengenai topik tertentu. Umumnya teks ini bersifat tidak objektif. Namun isinya tetap mengedepankan argumen dan data yang jelas. Contoh tulisan opini yang paling mudah ditemukan adalah opini yang dipublikasikan di media massa. Perbedaan Karya Ilmiah Populer, Formal dan Semi Formal Berikut ini merupakan hal yang membedakan karya ilmiah populer dengan karya ilmiah lainnya. Karya Ilmiah Populer, karya tulis yang isinya ilmiah tetapi teknik penulisannya tidak mengikuti kaidah penulisan baku ang berlaku sehingga lebih bebas ilmiah formal, karya tulis yang menggunakan bahasa baku dan menggunakan kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar. Ada standar khusus supaya sebuah karya ilmiah bisa dikatakan formal resmi.Karya ilmiah semiformal, merupakan karya tulis dalam berbagai jenis laporan dan makalah dimana penggunaanya lebih santai tetapi penulisannya ada aturan masing-masing sesuai instansi yang artikel terkait karya ilmiah Pengertian AbstrakPedoman Penulisan SitasiJenis-Jenis Karya IlmiahContoh Karya Tulis Ilmiah Populer Contoh ini dikutip dari IDN Times. Esai ini ditulis oleh seorang pendidik bernama Budianto Sutrisno. Ia menulis tentang pendidikan karakter di sekolah. melalui contoh di bawah ini, kamu bisa memahami struktur karya tulis ilmiah populer lebih dalam. Kamu bisa mengidentifikasi bagian judul, pendahuluan, isi, dan penutup lewat contoh berikut Pendidikan Karakter di Sekolah, Seperti Apa Wujudnya? Di dalam kurikulum yang berlaku sekarang ini – Kurikulum 2013 – disebutkan adanya pendidikan karakter. Sekelompok orang mengatakan dengan nada skeptis bahwa pendidikan karakter itu hanya sekadar tempelan. Seperti apa wujud nyata pendidikan karakter itu? Mari kita mencoba untuk membahasnya. Kegagalan lembaga pendidikan Pertanyaan mendasarnya adalah Perlukah pendidikan karakter? Untuk menjawabnya, mari kita lihat sejumlah keadaan di tanah air. Kita menyaksikan fenomena tawuran sering terjadi di antara para siswa di banyak kota di Indonesia. Aksi kekerasan dan kebrutalan semakin merajalela. Paparan pornografi dan penyalahgunaan narkoba semakin marak. Siswa berani memukul guru, bahkan sampai guru meninggal dunia. Dan astaga! Bocah SD jatuh ke dalam pelukan pelacur tua di Jawa Timur. Dan masih banyak lagi. Hal-hal yang memprihatinkan ini menandakan gagalnya institusi pendidikan di Indonesia dalam memberikan pendidikan karakter bagi para siswa. Sejatinya, keluarga merupakan peletak dasar utama pendidikan karakter, karena siswa lebih banyak meluangkan waktunya dalam keluarga ketimbang di sekolah. Dengan demikian, guru perlu bekerja sama dengan orang tua siswa, karena pendidikan di sekolah dan di rumah itu harus sinkron satu dengan yang lain. Tak pelak, guru dan orang tua harus menjadi suri teladan yang baik bagi setiap siswa. Bayangkan, bila seorang guru berniat menanamkan karakter disiplin kepada siswa agar tidak datang terlambat, misalnya, tetapi guru itu sendiri sering datang terlambat. Bila ini terjadi, jangan berharap siswa mau memperhatikan nasihat atau masukan dari guru yang bersangkutan, karena siswa telah kehilangan kepercayaan terhadap gurunya sendiri. Jadi kunci utamanya adalah kepercayaan siswa terhadap guru. Apa sih sebenarnya pendidikan karakter itu? Pendidikan karakter adalah pendidikan yang diberikan untuk menyiapkan keterampilan siswa guna menghadapi kenyataan-kenyataan di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Bagaimana membawa diri dalam pergaulan, bagaimana harus berbicara santun, bagaimana harus bertoleransi kepada orang lain, bagaimana menyikapi kenaikan harga bahan bakar, listrik, dan lain sebagainya. Orang tua mana yang tak menginginkan anaknya menjadi pribadi yang berintelektualitas tinggi sekaligus memiliki perilaku yang baik dan menghormati orang lain? Prestasi akademis sering diutamakan. Akan tetapi, perlu kita ingat bahwa sukses dalam kehidupan itu tidak selalu bergantung pada kemampuan akademis seseorang. Bermacam Pendapat Ada pihak yang menyatakan bahwa pendidikan karakter itu adalah membuat siswa melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Hal semacam ini membawa kita kepada pembebanan suatu sanksi dan sistem ’hadiah dan hukuman’ yang hanya berdaya guna untuk sementara saja. Pemberian ’hadiah dan hukuman’ tak memberikan dampak yang menolok bagi perubahan karakter dalam jangka panjang Di samping itu, sistem ini hanya membuat siswa menjadi pengekor gurunya dan tidak terlatih untuk mengeksplorasi pengalaman hidup lebih jauh. Eksplorasi memungkinkan siswa mengalami sendiri berbagai tantangan dan kesulitan yang membentuk mereka menjadi pribadi yang tekun, tangguh, dan mandiri. Dan setiap siswa itu adalah pribadi yang unik. Karenanya, janganlah kita mencoba membuatnya menjadi copy cat guru. Tugas guru – seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara – adalah tut wuri handayani dari belakang ikut memberikan dorongan dan arahan. Guru perlu menekan atau mengurangi ego-nya dalam mempraktikkan pendidikan karakter. Guru dan siswa perlu sama-sama mengasah keterampilan dalam mengembangkan karakter yang baik. Berdasarkan studi Dr. Marvin Berkowitz – seorang pakar pendidikan karakter dari University of Missouri, St. Lois – ternyata pendidikan karakter memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan motivasi siswa untuk meraih prestasi. Pada kelas-kelas tertentu terdapat penurunan drastis perilaku negatif siswa yang menghambat keberhasilan akademis. Hal ini muncul, karena salah satu tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan kepribadian yang berintegritas terhadap nilai dan aturan yang ada. Bila siswa berintegritas, maka ia akan memiliki keyakinan terhadap potensi diri untuk menghadapi hambatan dalam belajar. Wujud nyata Jika ditanya tentang apa dan bagaimana wujud pendidikan karakter itu, maka penulis selalu merujuk pada pendidikan karakter di sejumlah SD di Jepang. Setiap jam makan siang, para siswa sudah berbaris rapi di ruang makan, lalu memberikan hormat kepada juru masak. Seusai makan, mereka membersihkan sendiri seluruh peralatan makan mereka, lalu mengepel lantai. Ya, mengepel lantai secara beregu. Sebuah contoh nyata bagaimana pendidikan karakter sudah ditanamkan sejak usia dini. Benar-benar melatih siswa untuk berdisiplin, mandiri, dan mengerti tanggung jawab. Pendidikan karakter itu mencakup ranah pengetahuan cognitive, perasaan affective, sikap attitude, dan tindakan action. Harus mampu memberikan ’asupan’ bukan hanya bagi raga, tetapi sekaligus juga bagi jiwa berupa moralitas untuk menentukan sikap baik-buruk atau benar-salah. Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter harus dilakukan dengan mengacu kepada grand design tersebut. Itu sebabnya dalam pelajaran Agama, misalnya, jangan hanya ditekankan aspek berdoa dan ibadah saja, melainkan juga bagaimana menerapkan secara nyata ajaran agama dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat yang majemuk. Pesan dalam story telling, menurut hemat penulis, merupakan salah satu cara ampuh untuk menyampaikan pendidikan karakter kepada para siswa. Para siswa dapat secara bergantian membawakan story telling dalam acara di dalam kelas maupun acara-acara penting yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, misalnya HUT sekolah dan peringatan hari raya tertentu. Di sini pesan pentingnya tidaklah secara masif diindoktrinasikan kepada para siswa, namun nilai-nilai moral yang baik dapat tertanam ke dalam hati dan pikiran mereka secara ’lembut’. Inilah yang disebut sebagai pendekatan soft-selling dalam komunikasi pemasaran. Lembut itu kuat. Martin Luther King mengatakan bahwa kecerdasan plus karakter… itu adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya Intelligence plus character… that is the goal of true education. Jika tokoh besar kaliber dunia – yang memiliki rekam jejak karakter positif – telah mengatakan betapa pentingnya peran pendidikan karakter, masihkah kita ragu-ragu untuk menerapkannya? Tantangan – terutama bagi para guru – memang berat. Akan tetapi, janganlah pendidikan karakter membuat kita keder dalam menerapkannya di tengah zaman yang penuh dengan gejolak negatif. Selain contoh diatas, kamu juga bisa melihat contoh lain melalui blog deepublish. Nah itu dia penjelasan karya tulis ilmiah populer. Semoga setelah ini kamu tak bingung lagi membedakannya dengan karya tulis ilmiah seperti tesis, disertasi, skripsi, dan laporan penelitian. Kuncinya, perhatikan gaya penulisannya, ya. Selamat menulis! Siapa saja yang dapat menulis karya ilmiah populer Semua orang bisa menulis karya ilmiah populer, namun tetap harus memiliki kehalian khusus sesuai apa yang ditulisnya ya. Sistematika dan penyajian karya ilmiah populer Sistematika karya ilmiah populer dimulai dari kata pengantar, daftar isi, pendahuluan latar belakang, rumusan masalah, hingga landasan teori, hipotesis, pembahasan, kesimpulan, serta data dan literatur pendukung. Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini kita akan membahas mengenai apa itu karya tulis ilmiah, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya. — Kamu tau nggak, ternyata banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, kamu perlu menguasainya karena karya ilmiah akan dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan dan pekerjaan di masa mendatang. Singkatnya, karya ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian. Supaya semakin jelas yuk kita simak penjelasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga contoh karya tulis ilmiah berikut ini! Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis academic writing karena biasa ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya juga memiliki tujuan dan manfaat. Baca Juga Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya Tujuan Karya Tulis Ilmiah Salah satu tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. Sementara itu, manfaat karya ilmiah adalah untuk menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah yang bisa kamu pahami Bentuk Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal. 1. Karya Tulis Populer Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa. 2. Karya Tulis Semi Formal Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Wujudnya dapat berupa laporan atau makalah. 3. Karya Tulis Formal Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya skripsi, tesis, maupun disertasi. Baca Juga Berbagai Pemikiran Ilmiah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya 1. Artikel Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan. Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya objektif ya! 2. Makalah Kamu pasti pernah, kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah? Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar. 3. Skripsi Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Skripsi merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Baca Juga Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah? 4. Kertas Kerja atau Work Paper Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. 5. Paper Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan. 6. Tesis Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan. 7. Disertasi atau thesis Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang ada. Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat orisinal. Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya ilmiah yang mana nih? Contoh Karya Tulis Ilmiah KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia Ayu N. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk materi maupun pikiran. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Jakarta, November 2019 Penulis KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tuan Penulisan Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kecerdasan jenis-jenis Kecerdasan Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak BAB I PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu kelas dipandang homogen. Kondisi in lebih diperparah lag dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media dan alat peraga yang digunakan juga sama. Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf neurology, dari Universitas Harvard pada tahun 1984 Suparlan, 20041 98. Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya bertajuk Frame of Mind The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik bahasa. Musical intelligence atau kecerdasan musikal Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan Ragawi/kinestetik Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep kecerdasan IQ Intelligence Quotient. Rumusan Masalah Apa pengertian kecerdasan jarak? Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut? Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan? Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak? Tujuan Penulisan Agar mengetahui pengertian kecerdasan. Mengetahui Macam-macam kecerdasan. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran. Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki manusia. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan. BAB III PENUTUP Simpulan Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton. Saran Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Bandung Kaifa. Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta. Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts Allyn and Bacon. Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia Thomas Nelson. Dryden, 1999. Revolusi Cara Belajar Keajaiban Pikiran. Bandung Kaifa, Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda. Dalam diakses pada 1 November 2019. Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts Allyn and Bacon. — Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, bentuk, jenis-jenis karya ilmiah, hingga contohnya. Semoga artikel ini mudah untuk kamu pahami ya! Untuk menulis karya tulis ilmiah yang baik, kita juga harus mengetahui tentang sistematika karya tulis ilmiah. Hal ini supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Yuk, belajar menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar. ReferensiSuherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel diperbarui 27 Januari 2023.

karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut