Explorethe latest videos from hashtags: #ngajirasangajidiri, #tiktokngajidiri, #ngaji_diri_ngaji_rasa, #ngajidiringajirasa, #belajarngajidiri, #ngajisendiri, #ngajidiri, #ngajidiri_ngajirasa, #ngaji_diri, #ngajikanadiri . Daftar 100 kata-kata mutiara Islami. 1. Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafi'i). ADVERTISEMENT. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT. 2. Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras (Hamka). 3. Maknayang saya dapat dari analis ketiga poin diatas "KARUHUN adalah BUHUN NU DISUHUN" ini uraiannya: Dalam tubuh kita bagian yang paling ATAS/TINGGI adalah KEPALA, kepala juga adalah bagian yang penting yang ngemban tugas sebagai pusat konroller,pusat penyimpanan memory,portal dari semua kecerdasan dll. Dikalangan masyarakat sunda SUHUN Hanya doa yang bisa kupanjatkan. Amal jariyahmu terus menjejak meski kelak kau berjumpa. kematian. Membawa syafaat yang menghapuskan dosa yang. dipertanggungjawabkan. Hingga kau sampai di surga yang sangat dirindukan. Nah, itulah setidaknya 3 buah puisi tentang guru ngaji yang. mudah-mudahan menginspirasi. Kumpulan 350+ Kata Kata Bahasa Jawa Lucu, Cinta, Bijak, Galau [Halus dan Kasar]. Daftar kata kata mutiara bahasa jawa tentang humor (gokil & kocak), percintaan (sindiran, romantisme, kangen, kekecewaan), motivasi & nasehat kehidupan lengkap beserta gambar & terjemahannya. Cocok untuk caption & status (update terbaru) Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID OTxwyydm5i4t1In3UCHoCBZQbUWEopvLIMCCqq8rgsYYnTRTFHyGMw== Falsafah ngaji rasa adalah falsafah hidup Sunda dan Jawa yang sarat akan makna. Falsafah hidup ini sebenarnya menyebarluas di kehidupan leluhur kita dulu namun banyak dari generasi kini yang belum tentu tau dan menghayati pemaknaannya. Istilah “Ngaji Rasa” sebenarnya sudah saya dengar sekilas sewaktu berbincang dengan sahabat saya. Istilah itu kemudian mengendap lama karena saya sangat takjub dengan pemaknaan di balik falsafah hidup tersebut. Istilah “ngaji rasa” kemudian menjadi semacam pertimbangan jika sewaktu-waktu saya bertindak baik mengucapkan atau melakukan sesuatu. Sebelum saya bahas pemaknaan falsafah “ngaji rasa”, saya coba sekilas kaji pengertiannya dari segi bahasa. “Ngaji rasa” adalah gabungan dari dua kata yaitu ngaji dan rasa. “Ngaji” berasal dari kata kaji yang artinya belajar, mempelajari atau mengkaji sedangkan kata “rasa” adalah tanggapan yang dialami indra atau yang dialami hati. Kata ngaji dari istilah “ngaji rasa” lebih dekat pada kata “mengkaji”. Mengkaji menurut KBBI adalah bentuk kata kerja artinya belajar; mempelajari; memeriksa; menyelidiki; memikirkan; mempertimbangkan; menguji; menelaah. Ngaji rasa adalah mengkaji sesuatu yang menjadi tanggapan indrawi maupun tanggapan hati. Sebab hidup manusia diberkahi dengan akal dan hati, maka akal yang mengusahakan untuk mengaji dan hati yang mengusahakan untuk merasa. Akal dan hati tidak bisa dipisahkan karena saling berhubungan, juga keduanya adalah modal utama untuk ngaji rasa. Rasa sebagai objek untuk dikaji tidak hanya sebatas perasaan yang kita rasa, namun juga rasa sebagai pengertian respon indrawi yang mencakup rasa sakit, pahit, geli, gatal, ngilu dan sebagainya. Konsep pada falsafah ngaji rasa terletak pada keterhubungan antar rasa rasa dan perasaan, artinya satu adalah semua dan semua adalah satu. Dalam sebuah hadis dikatakan ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit. Jika kita sakit gigi misalnya, maka tubuh serasa seluruhnya sakit meskipun tidak bisa kita tunjuk dan bawaannya tidak enak untuk melakukan apapun. Begitu juga seharusnya dalam lingkup sosial, empati sesama manusia. Jika temanmu merasakan penderitaan atau tersakiti maka sepatutnya kamu juga berempati untuk menolong dan menjaganya supaya ia tidak merasa tersakiti rasa atau perasaan. Pemaknaan tentang ngaji rasa adalah bagaimana kita mempertimbangkan sesuatu sebelum bertindak dengan sebuah pertanyaan atau pernyataan pada diri kita. Pertanyaan dan pernyataan ini benar-benar ditunjukan pada nurani diri sendiri. Di sinilah letak ngaji dalam falsafah “ngaji rasa” terutama tindakan-tindakan yang ditunjukkan pada orang lain. Contohnya, Jika kita bercanda dengan menghina keterbatasan orang lain, maka sebelumnya kita ajukan dulu pada diri kita; “jika saya di posisi dia, apakah saya juga akan merasa senang atau tidak?” Kata kuncinya adalah berbalik, balikan perasaan orang lain dengan persaanmu sendiri lewat pertanyaan dan pernyataan. “Jika kamu tidak suka dihina, maka jangan hina orang lain. Jika kamu merasa sakit dipukul orang lain, maka jangan pukul orang lain” “Jika kamu merasa senang dicintai orang lain, maka cintailah orang lain. Jika kamu senang di tolong orang lain, maka tolonglah orang lain” Jauh lebih dalam pemaknaan ngaji rasa yang berhubungan dengan nurani adalah ngaji rasa pada diri sendiri dengan tindakan jelek yang dilakukan pada diri sendiri mendzalimi diri. Sebelum mendzalimi diri sendiri maka pertimbangkan dahulu ngaji pada diri sendiri apakah dengan tindakan ini saya akan merasa rugi? Sombong atau iri hati misalnya, kan tidak ada ruginya bagi orang lain. Lalu apa ada yang bisa saya pertanyakan lagi sebagai bahan mengaji? Ada. Yang saya sakiti adalah hati nurani sendiri, jika saya membiarkannya terus melakukan dosa kejelekan maka dalam hati nurani saya akan menjadi titik hitam per satu dosa. Jika terus menerus melakukan kejelekan makan akan banyak titik hitam dan terus menghitamkan hati nurani kita. Jika hati kita sudah sangat hitam, maka susah untuk menangkap cahaya kebaikan. Kebaikan yang ia dapat sendiri maupun diberitahu oleh orang lain meskipun ia “tau” tentang kejelekkannya. Ingat, tau belum tentu ngerti , ngerti juga belum tentu bisa. Begitu pula sebaliknya, jika kita melakukan yang terbaik untuk diri sendiri, siapa yang merasa untung dan senang? Tidak hanya diri kita tapi juga orang lain, dan itulah konsep holistik dalam falsafah “ngaji rasa” karena jika diri sendiri sudah baik pasti akan berdampak pada orang lain. Disadari atau tidak, kebaikan dan kejelekan pasti akan menular. Bayangan saya jika setiap pejabat benar-benar mempertimbangkan rasa dan perasaan sebelum bertindak untuk dirinya atau orang lain, maka penyakit negeri ini prihal korupsi akan hilang. Koruptor yang marak sekali saat ini saya yakin tidak mempertanyakan diri atas pertimbangan kerugiannya jika ia di posisi rakyat yang didzalimi penguasa korupnya dengan sepenuh hati. Demikian sekilas catatan saya tentang ngaji rasa sesuai dengan pemaknaan yang saya pahami. Ngaji rasa akan menciptakan keselarasan cinta dan kasih antar manusia dan semua ciptaan Tuhan. Ngaji Diri adalah introspeksi diri Kata "Ngaji Diri Ngaji Rasa" adalah istilah kata Bahasa sunda yang merupakan kata untuk mengingatkan seseorang agar dia tidak berlebihan dalam mengatur segala urusan orang lain, seperti orang tersebut sok suci dan hanya dia yang merasa paling benar, padahal dia sendiri masih banyak kekurangannya dan banyak salahnya dari pada kita. Baca juga kata "Halig" bahasa sunda kasar dan artinya Kata ini merupakan kata siloka sedikit tetapi memiliki arti yang menyentuh, jika ada orang yang selalu mengatur dan menasehati dengan berlebihan padahal kita tahu dia sendiri melakukan hal tersebut biasanya orang langsung mengucapkan kata "Ngaji Diri Ngaji Rasa". Atau hanya untuk menasehati diri kita sendiri agar hidup kita tidak selalu berlebihan dalam segala hal, saling menasehati adalah hal yang paling baik tetapi jika itu berlebihan tentu itu menjadi buruk, karena yang paling ditakutkan datang nya rasa sombong terhadap diri kita sendiri. Arti "Ngaji Diri" merupakan kita harus membaca pada diri kita, sebelum melakukan segala sesuatu apakah ilmu kita sudah cukup apakah hidup kita sudah sempurna, jadi pada intinya sebelum melakukan sesuatu dalam keseharian kita, harus sesuai dengan kadar kemampuan diri kita sendiri, contohnya motor satu tapi penumpang 10 orang maka apa yang terjadi pada motor itu begitupun kehidupan tentu itu harus seimbang dengan kadar kemampuan yang dimiliki. Arti pada "Ngaji Rasa" merupakan merasakan apa yang ada pada diri kita, contoh kecil nya, sebelum mencari kesalahan orang lain lebih baik koreksi terlebih dahulu segala perbuatan diri kita, kesalahan kita apakah hidup kita sudah benar apakah hidup kita sudah sempurna, tentunya setiap manusia itu tidak ada sempurna dan kita masih banyak sekali kekurangan nya. Kita boleh menasehati orang dan itu sangat dianjurkan oleh agama tetapi jika itu berlebihan tentu hal tersebut menjadi hal yang tidak baik untuk diri kita maupun orang lain. "Ngaji Diri Ngaji Rasa" merupakan nasehat diri agar hidup kita disukai oleh banyak orang dan sebelum melakukan segala sesuatu kita selalu ingat kepada yang maha kuasa dan selalu berserah diri kepada ALLAH SWT. Demikian Arti dari "Ngaji Diri Ngaji Rasa" semoga renungan ini dapat bermanfaat mohon maaf apabila masih banyak kekurangannya dan nantikan informasi-informasi menarik lainnya terimakasih. Daftar IsiKelompok Quotes kalimat serupa Kata - Kata Cepot Ngaji Diri memang tetapi yang membandingkan dari kalimat mutiara itu ialah. Perlu tekad dari diri sendiri yang kuat supaya seorang giat kata cepot ngaji diri. Nach buat kamu tengah merenungkan diri kemungkinan kalimat arif Islami mengenai renungan diri ini dapat motivasi kamu . Maka orangtuh harus dapat NGAJI DIRI DAN NGAJI RASA jika kita cuman ngaji diri saja memiliki arti benar jare dewek tidak perduli apa kata orang Ngaji diri harus disertai dengan ngaji rasa maknanya saat seseorang dipukul sakitmaka kita jika dipukul pasti sakit Pada saat. Alhamdulillahi robbilalamiin wassholatu wassalamu ala-ala syaidina Muhammadin wa ala-ala aliihi wa shohbihi KATA Motivasi Marifatullah Bissmillahirahmaanirrahiimi. Kamu juga dapat membagikan di sosial urang ngamumule Basa Sunda mun lain ku urang Rek kusaha deui. Kalimat motivasi hidup untuk diri sendiri banyak telah beredar di jagat maya. 1 11 Mb Story Wa Lucu Nemu Uang Neng Sak Unduh Lagu Read more Unduh Story Wa Jawa ada Adam yang dengan bahasa datang dari kata Adum tidak ada. Berikut ini ialah kata kata sadar diri yang mungkin dapat sebagai wakil hati kamu sekarang ini. Majlis NGAJI WAL diri ialah meng-kaji diri sendirimengenal diri sendiri. Dapat dari video kata kata sampai kelompok gambar Orang Lucu Dan Kocak sekali. 10905 likes 19 talking about this. Kata - Kata Cepot Ngaji DiriKata kata mutiara ini bagus dijadikan status fb atau up-date twitter untuk share. Kata kata arif sunda ngaji diri. Berikut kelompok kalimat mengenai malam Jumat seperti dikutip dari situs Theinsidemag dan Statuskita Kamis Wa Kece Modern Kelompok Kata Kata Arif Joker Read more Story Wa Kata Kata Arif Joker 2019. Kalimat arif Islami mengenai renungan sentuh hati. Ada kata kata arif yang menjelaskan Tidak boleh kelamaan menyaksikan keatas tetapi kadang-kadang melihat-lah Kalimat Menyerah Diri Ke Allah Mulai Cinta Sampai Kehidupan di Periode Tua 30 Kalimat Kehidupan Islami Sebagai Motivasi dan Penyejuk Hati 35 Kalimat Arif Islami dari Teman dekat-sahabat Rasulullah yang Mempersejuk Jiwa. Berikut ringkasan kalimat menginspirasi mengenai membaca diambil dari Wisdom Quote Sabtu 14112020. Monggo yang ketertarikan japri mawon kata arif sang cepot bahasa sunda kata kata arif cepot bahasa sunda kata kata mutiara kang cepot kata kata arif sunda sang cepot kata kata cepot ngaji diri gambar cepot dan kata kata sunda kata mutiara bahasa sunda kahirupan papatah cepot mengenai cinta 50 Kata Kata Sunda Lucu Sang Cepot Penting. Terutama bila parikan atau pantun Jawa itu memiliki kandungan elemen kelucuan. April 6 at 832 jika sekarang ini kita kembali sadar diri dengan sebauh kondisi. Janganlah sampai kamu lupa diri karena di bumi ini semua tidak ada yang kekal. Selainnya berperan sebagai penyampai pesan parikan umumnya jadi selingan tertentu yakni melalui ucapannya yang enak jisim kuring menulis ieu kitab ngalap karunia tina jenengan Allah taala nu murah ti dunya ka umat-umatna sakabeh jeung nu asih di Akherat ka umat-umatna anu mumin ari Rohmatna Allah taala kasalametannana. Hal itu rupanya kerap dipakai dalam membuat kalimat motivasi dari bahasa sunda. Sama seperti seperti artikel yang telah penulis ulas awalnya yakni kata arif bahasa jawa dan baca kalimat semangat untuk kerjaya juga. 30 Kalimat Mutiara Islam mengenai Jilbab Menjadikanmu Muslimah yang Lebih Baik Rheza Aditya Gradianto 20 Sep 2020 1620 WIB Diperbaharui 06 Apr 2021 1451 WIB. KATA KATA Motivasi Kata Kata Sadar Diri Atas Kekurangan Waktunya Tahu Diri. Kalimat semangat untuk membangun kerjaya atau bangun sebelumnya sebagai seorang yang berjaya penting juga. Sementara diri sendiri jadi pemasti apa ingin bekerja maju atau mungkin Mutiara Belajar Ngaji. Hal tersebut memiliki arti kalimat motivasi itu memang dicari oleh netizen. Kata Kata Anak Klub Motor Mutiara Bahasa Sunda Bahasa sunda sebagai bahasa unik untuk beberapa pendengar yang pemula. Sebenarnya diri ialah tidak sempat ada yang bergerak itu Allah yang menyaksikan itu Allah yang hidup itu Allah dan lain-lain. Orang-tua saya pernah memberikan saran dengan ambil peribahasa wong cirebon yang sdh benar-benar populer berasa diri itu menyaksikan berkeinginan hidup karena itu sebetulnya diri sedang. See more of KATA KATA Motivasi DIRI on Facebook. Kata kata Arif Mengenai bisa amalkan membaca kalimat semangat tiap pagi saat sebelum berawalnya kerja dan berkongsi dengan teman-teman untuk aura positif. Disamping itu lewat kalimat mengenai malam Jumat kemungkinan menjadi langkah untuk menjernihkan pemikiran dan jadi perenungan. Sampaikan parikan lucu menjadi selingan saat rileks bersama orang paling dekat untuk cairkan Berasama Narasi lucu situs komedi Indonesia berisi gambar Orang Lucu Dan Kocak sms lucu teka-teki lucu jokes ngakak dan ketawa-ketiwi lelucon jenaka guyonan lelucon diupdate tiap hari selingan dewasa buat ketawa. Selingan dapat tiba darimanakah saja. Kata kata sunda ngaji Kata Kata Sang Cepot Dan Maknanya Penuturannya 21 Peribahasa Sunda Maknanya 2019 Way Of Life Orang Sunda 470 Kelompok Kata Kata Mutiara Islam Mengenai Cinta Dan Sharing. Kata - Kata Cepot Ngaji Diri Bila anda memerlukan suntikan semangat untuk lakukan aktivitas ini kamu dapat pahami arti dari kalimat menginspirasi mengenai membaca. Quiz Listas Equipe Contato As maiores pérolas de Kakashi, um dos melhores personagens de Naruto! Desde o princípio de Naruto, Kakashi é um personagem que se destaca, tanto por sua fama e poder quanto por sua personalidade e relação com o Time 7. Além de ser um personagem bastante querido, sua posição como mentor de Naruto, Sasuke e Sakura também faz com que ele tenha algumas falas bastante marcantes, principalmente por seus significados, dentro e fora da vamos listar as melhores frases do sensei Kakashi Hatake! "A próxima geração vai sempre superar a anterior. É um dos ciclos sem fim ​​na vida."Esta é uma frase que Kakashi diz para Kakuzu, quando ele finalmente é derrotado, graças ao Rasenshuriken recém criado de Naruto. A princípio, a frase pode não chamar tanto a atenção quanto outras, mais conhecidas, que o personagem diz. Ainda assim, a frase não deixa de ser uma das melhores do sensei, que reconhece o ciclo natural de uma geração aprender e melhorar com a anterior, eventualmente a ultrapassando. Além de reafirmar isso, a frase mostra que ser superado por seu aluno não é um problema para Kakashi, que se orgulha de ver quão longe Naruto chegou."Desculpem o atraso, receio que me perdi no caminho da vida."Uma das primeiras frases marcantes de Kakashi, esta é uma das muitas desculpas que ele dá para o Time 7, justificando seus atrasos sem apresentar motivos reais. Mais tarde, fica claro que o que causa os atrasos de Kakashi é o fato de que ele sempre visita o monumento que homenageia os amigos que perdeu antes de prosseguir com suas atividades diárias. Mas, mesmo sem esse motivo bastante justo, a frase é interessante por si só, não apenas por estar longe de ser uma justificativa válida, mas pelo teor filosófico que estar perdido nos caminhos da vida sugere."Mesmo eu não tendo certeza de nada… Eu dei o meu melhor para ver o mundo com este olho."Por si só, esta é uma frase bastante significativa, que fala sobre sempre fazer o possível e agir da melhor maneira, ainda que você não tenha certeza de que está fazendo tudo certo, pois não há como saber. Mas dentro do contexto de Naruto, o fato de que isso é dito para Obito, e que Kakashi continua, dizendo "Eu senti que, enquanto eu tivesse seu Sharingan e suas palavras… Eu conseguiria te ver.", diz muito sobre o relacionamento dos dois, e reflete o quanto a suposta morte de Obito marcou o Ninja Copiador. Além de falar sobre sempre dar o seu melhor, esta também é uma frase que expressa os sentimentos de Kakashi sobre luto e manter viva a memória de alguém importante."Não importa o resultado, eu sei que você fez o melhor que podia. Sinto que posso entender agora... Como você quebrou as regras para o bem dos outros..."Esta é uma frase dita por Kakashi em uma conversa com seu pai, Sakumo, quando eles se encontram em uma espécie de pós-vida no arco em que Pain ataca a Vila da Folha. Os dois finalmente tem a oportunidade de deixarem seus sentimentos claros, e embora Kakashi quando jovem tenha guardado ressentimento em relação às atitudes do pai, ele demonstra ter entendido a decisão do pai, lição que aprendeu ao perder Obito. Esta também é outra frase que fala sobre dar o seu melhor, mesmo que o resultado não seja o desejado. Mas, principalmente, esta é uma frase que afirma que embora regras tenham sua importância, o mais importante é o bem-estar das pessoas, mesmo que para defendê-las seja necessário quebrar as regras."Saber o que é certo e escolher ignorá-lo é um ato de covardia."Em mais uma frase cheia de sabedoria, Kakashi demonstra suas convicções em relação àqueles que ignoram o que é certo sabendo o que estão fazendo. De acordo com ele, este seria um ato de covardia - e a fala com certeza tem alguma razão, uma vez que a maior motivação que as pessoas têm para ignorar algo mesmo sabendo que é o certo é medo. Além disso, esta também pode ser uma forma de prejudicar a outras, algo que também poderia ser considerado um ato de covardia. No fim, a lição é que não importa quão difícil ou arriscado, devemos fazer o que é certo sempre."Não vou deixar que meus companheiros morram."A afirmação, curta e direto ao ponto, mostra claramente a disposição de Kakashi de enfrentar qualquer coisa para proteger seus companheiros. Apesar disso, esta é uma frase que se torna muito mais significativa quando o sensei fala sobre este ensinamento com Naruto, durante a Quarta Guerra Ninja, após a morte de Neji. "Eu fui aquele que disse essas palavras para você... "Não vou deixar que meus companheiros morram". Aquela frase... Também foi uma espécie de aviso para mim mesmo... Já que teve vários companheiros... que eu falhei em proteger. É por isso que sempre juro que irei protegê-los... Mas mesmo assim, eu ainda tenho que encarar a realidade quando não consigo fazer isso. Dizer essas palavras significa carregar esse fardo pelo resto da vida..." Neste diálogo, Kakashi lida com o fato de que esta é uma promessa séria, mas mesmo assim nem sempre pode ser cumprida, e quando isso ocorre, isto é algo que você tem que carregar consigo para sempre. Como fica claro na cena, o ponto é que, embora seja um fardo pesado e doloroso, o luto tem seu lugar, e guardar em nossos corações aqueles que perdemos, e mesmo aqueles que falhamos em proteger, é sempre mais valioso do que tentar esquecer para evitar a dor."Um vazio no coração pode ser preenchido por outras pessoas."Mais uma frase dita dentro de um contexto maior, esta é mais uma fala de Kakashi direcionada a Obito, bem como outra frase relacionada a lidar com perdas e seguir em frente. Neste diálogo, o que o sensei quer dizer é que o vazio deixado por perdas sofridas pode ser preenchido, mas para isto é preciso que você se disponha a amar outras pessoas. De acordo com isso, se fechar para o mundo por causa de seu sofrimento, ou tentar ignorar sua dor ao invés de seguir em frente, não seriam o caminho, e não ajudariam ninguém a preencher o vazio em seus corações. Assim, a sabedoria desta frase é que para receber ajuda, você precisa se abrir e deixar que as pessoas se aproximem, para que elas possam ajudar, para que novos vínculos possam ser criados, e para que você possa seguir em frente - e não tenha que fazê-lo sozinho."Desde que você não desista, vai sempre existir salvação."Outra fala dita a Obito, esta é, na verdade, a parte final do diálogo no qual Kakashi fala sobre preencher um vazio no coração. Dentro deste contexto, o que o personagem diz é que nunca é tarde para se salvar, e que desde que você persista, outras pessoas te auxiliarão. No entanto, esta é uma frase carregada de significado quando se olha para ela de modo isolado. A afirmação, aqui, indica que basta você não desistir, e assim encontrará salvação ou ajuda. Inicialmente, isso pode parecer um tanto errôneo, já que esforço nem sempre é a resposta. Ainda assim, é possível olhar para o ensinamento de outro ângulo, considerando-se que embora não desistir não vá garantir seu sucesso, caminhando adiante sempre haverá uma luz no fim do túnel."Aqueles que seguem o caminho da vingança, nunca acabam bem. Você só se destrói e, ainda que tenha sucesso, você se vinga e o que sobrará com isso? Nada. Um vazio."Em um momento que certamente é um dos melhores de Kakashi, ele tem uma importante conversa com Sasuke depois que ele e Naruto se enfrentam no hospital. Ao invés de tentar repreendê-lo ou falar de modo agressivo, o sensei mantém a calma, ainda que suas palavras para o garoto sejam bastante diretas. Sasuke pode não ter aceitado a lição, mas isso não tira a sabedoria das palavras de Kakashi. A fala deixa claro que a vingança nunca leva a nada bom, e mesmo se obtida deixaria o garoto apenas vazio depois de tanto se obcecar por conseguir realizá-la. Embora Sasuke não tenha tempo de se sentir assim, uma vez que descobre a verdade sobre o massacre de seu clã logo após a morte de Itachi, a jornada do personagem ainda assim demonstra parte da sabedoria de Kakashi. No fim, Sasuke ainda encontra salvação, mas seguir o ensinamento do sensei teria poupado anos de sofrimento, além de evitar diversas decisões das quais o garoto se arrependeu mais tarde - tal qual ele foi prevenido de que aconteceria."No mundo ninja, aqueles que quebram as regras são lixo, é verdade, mas aqueles que abandonam seus companheiros são piores do que lixo."Um dos ensinamentos do sensei que permeiam toda a série, esta é uma das primeiras lições que Kakashi ensina a seus alunos, logo após eles passarem em seu teste dos guizos - não por conseguirem pegá-los, e sim por ficarem ao lado de Naruto mesmo após ele falhar no teste. Embora Kakashi ensine isso a seus alunos, o sentido dessa frase foi algo que ele aprendeu com Obito, uma vez que, quando jovem, ele não se importava tanto com seus companheiros, acreditando que seguir as regras era muito mais importante. Esta fala de Kakashi se tornou uma das mais icônicas, e não à toa ela deixa claro que as regras têm importância e segui-las corretamente importa, mas pessoas são muito mais importantes que qualquer regra, principalmente quando se trata daqueles próximos à você. A ideia é semelhante ao expressado por Kakashi quando ele conversa com seu pai, anos depois. Embora quando falada para o Time 7 a frase não tenha a conotação de perdão e orgulho do diálogo com Sakumo, este é um momento que define valores e ideais que a Equipe Kakashi manteria depois, e que definem muito de suas vidas adultas. Melissa de Viveiros Editora. Graduanda em Letras na UFMG. Fã de coisas demais e sempre hiperfocada em algo diferente. windrunning_

kata kata ngaji diri ngaji rasa